Translate

Doktrin Tentang Persepuluhan 1

Doktrin tentang persepuluhan ~ Di dalam bhs. Ibraninya kata ‘perpuluhan’ adalah: ma’aser, dan bhs. Yunani-nyadekate. Di dalam bahasa Inggris: tenth atau tithe. Kejadian 14:19c, Abram memberi perpuluhan kepada Melkisedek, itu berarti bahwa ia mengakui ke-imam-an Ilahi dari Melkisedek. Sebab menurut kebiasaan yang umum pada waktu itu, perpuluhan adalah ditujukan kepada yang Ilahi. [1]

Karena level imannya yang masih belum dewasa, maka motivasi Yakub di dalam memberi perpuluhannya terdapat unsur ‘bisnis’ dengan Tuhan: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku . . . . Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan 1/10 kepadaMu” (Kej. 28:20-22).
Ayat yang paling jelas tentang perpuluhan adalah Imamat 27:30-33, “Sepersepuluh dari seluruh hasil tanah, baik gandum maupun buah-buahan, adalah untuk Tuhan (cat: belongs to the Lord, milik Tuhan)….Satu dari tiap 10 ekor ternak adalah milik Tuhan. Kalau ternak itu dihitung, setiap ekor ternak yang ke-10 menjadi milik Tuhan. Pemilik ternak itu tak boleh memilih-milih mana yang baik, mana yang jelek. Ia juga tidak boleh menukarnya. Kalau ia menukarnya juga, kedua ekor ternak itu menjadi milik Tuhan dan tak boleh ditebus” (Alkitab terj. sehari-hari).


Ayat di atas berbicara tentang perpuluhan dari hasil tani maupun dari ternak (cat.: sesuai konteks kehidupan Israel waktu itu).

1. Jadi, memberi perpuluhan BELUMLAH memberi persembahan. Memberi perpuluhan hanyalah MENGEMBALIKAN MILIK TUHAN (Im. 27:30,32). Sehingga, jika seseorang tidak memberi perpuluhan, ia MERAMPAS (to rob) milik Tuhan (Mal. 3:8-9).
2. Sebenarnya, semua apa yang kita miliki adalah DARI TUHAN asalnya. Namun, oleh anugerahNya, Dia memberikan 9/10 untuk kita nikmati, tetapi 1/10 adalah harus dikembalikan kepadaNya. Jadi, dengan memberi perpuluhan, seseorang mengakui ke-Tuhan-an Allah atas semua miliknya, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36).
3. Dengan demikian, motivasi dalam memberi perpuluhan BUKANLAH agar hidup diberkati, tetapi, sekali lagi, untuk mengembalikan miliknya Tuhan. Masalah berkat, itu adalah urusan Tuhan. Perlu diingat, jangan hanya menilai berkat Tuhan dari segi materi saja.
4. Menurut Mishna (Maaseroth 1.1) [2], perpuluhan termasuk juga dengan segala sesuatu yang bisa dimakan dan setiap hal yang tumbuh dari bumi. Perpuluhan bagi kaum Farisi juga berkaitan dengan setiap bumbu dapur, misalnya: rempah-rempah seperti selasih, inggu, adas manis dan jintan (Mat. 23:23; Luk. 11:42).
[1] C. F. Keil and F. Delitzsch, Commentary on the Old Testament, vol. 1, The Pentateuch (Grand Rapids, MI: Wm B. Eerdmans Publishing Co., 1983), 207.
[2] R.K. Harrison, ed., The New Unger’s Bible Dictionary (Chicago: Moody Press, 1988), s. v. “Tithe”.